saat kuliah dulu, saya sering sekali menulis. tidak bisa dibilang “senang menulis” karena memang seringkali saya menulis saat saya marah, bingung, atau sedih. intinya saya ingin sekali mengeluarkan semua hal yang tidak saya inginkan untuk berada terlalu lama dalam diri saya: amarah, kebingungan, kesedihan, masalah. dengan begitu, saya merasa sedikit lebih baik karena saya merasa, semua hal itu sudah saya “keluarkan” dari dalam diri saya dalam bentuk tulisan. setelahnya, mungkin setelah beberapa bulan, saat saya melihat lagi tulisan-tulisan saya, saya bisa menilai kondisi saya dengan lebih objektif. harapannya, ada pelajaran yang bisa saya ambil dari kondisi saya saat itu.
dulu juga, saya sering sekali menulis dalam Bahasa Indonesia. seringkali, tulisan yang sifatnya opini saya tulis dalam Bahasa Inggris. namun, dengan cepat saya menyadari bahwa tidak satupun dari kedua bahasa tersebut saya kuasai dengan baik. setelah membaca lagi tulisan-tulisan terdahulu, saya pun sadar mungkin sudah saatnya juga bagi saya untuk pelan-pelan bisa memperbaiki tata bahasa saya.
sebab itu saya mencoba untuk kembali menulis dengan membuat semacam..serial(?) yang saya beri judul Refleksi Sabtu Pagi ini. entahlah, sekilas enak didengar dan berima.
jadi, ya..begitulah. mudah-mudahan saya punya cukup sampah emosional untuk dituangkan menjadi tulisan-tulisan Refleksi Sabtu Pagi.